Sabtu, 02 Juni 2012

KEPRIBADIAN DAN PENGUKURNYA

Pengertian Kepribadian
Dalam bahasa inggris kepribadian adalah personality. Istilah ini dari bahasa Yunani “Persona”, yang berarti topeng. Istilah ini lalu diadopsi oleh orang-orang roma daan mendapatkan konotasi baru yaitu “sebgaimana seseorang nampak dihadapan orang lain”. Ini menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah diri orang tesebut yang sebenarnya.
Menurut Gordon W.Allport (1897-1967) yang menyatakn bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan.
Kata dinamis menunjukkan bahwa kebribadian dapat berubah-ubah,  dan antar berbagai komponen pribadi yaitu sistem-sistem psikofisik terdapat hubungan yang erat. Hubungan-hubungan itu terorganisir sedemikian rupa sehingga secara bersama-sama mempengaruhi pola perilakunya dalam menyesuiakan diri dengan lingkungannya.
PENGUKURAN KEPRIBADIAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya sering kali melakukan pengukuran terhadap kepribadian seseorang. Hanya saja kita ikut melakukannya berdasarkan ciri-ciri stereotipe dari ciri-ciri kelompok dimana orang tersebut ikut sebagai anggotanya. Misalnya: orang kota itu individualis, orang jawa halus, orang padang pelit, dan sebagainya.
Kita juga terkadang menilai orang berdasarkan apa yang kita sukai atau tidak disukai.  Penilaian ini sangat menyesatkan dan disebut hallo effect. Selain  itu kita menilai dengan baik atau buruk pribadi orang tersebut.
Pengukuran kepribadian psikologi tidak bermaksud untuk menerapkan label nilai-nilai moral( value label), tetapi untuk mendeskripsikan perilaku seperti apa adanya. Ada tiga metode pengukuran kepribadian, yaitu:
A.      Metode Observasi
Seorang pengamat yang sudah terlatih dapat melakukan observasi terhadap perilaku yang terjadi dalam keadaan normal/wajar, situasi eksperimen, maupun dalam konteks suatu interview.
Informasi yang di dapat bisa di catat pada suatu bagan yang di bakukan seperti pada rating scale(skala rating). Dengan melakukan ini penilaian pengamat terhadap suatu perilaku dapat dicatat secara sistematis.

B.      Metode Inventori
Metode ini mengandalkan pada hasil obsevasi subjek terhadap dirinya sendirinya. Inventori merupakan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang haru dipilih berdasarkan ciri-ciri yang ia anggap ada pada dirinya. Alat-alat semacam itu, misalnya MMPI (Minessota Multiphasic Personality Inventory) yang terdiri dari 550 pertanyaan. CPI (California psychological Inventory), EPPS (Edward Personal Schedule) merupakan contoh inventori yang banyak digunakan di Indonesia.


C.      Teknik Proyektif
Asumsi dasarnya adalah bahwa untuk memperoleh gambaran tetntang seseorang diperlukan kebebasan untuk mendeskripsikan diri. Ini biasanya berupa suatu rangsangan (berbentuk gambaran) yang sifatnya sangat ambigu, tidak jelas. Bila di hadapkan pada posisi ini , individu akan mencoba menerapkan persepsinya yang sudah di pengaruhi oleh berbagai pengalamannya di masa lampau. Ekspresinya didalam mengungkapkan apa yang dilihat bisa cukup bebas karena gambar itu bisa di tafsirkan sesuka hati individu. Tes Rorchach (Tes Ro), mempuyai rangsangan dengan saraf ambiguitas yang cukup tinggi. Rangsang-rangsang dalam tes Ro adalah berupa bercak-bercak tinta, Tes Ro ini terkenal di Indonesia.

Daftar Pustaka :
Riyanti, Dwi. B. P., Prabowo, Hendro. (1998). psikologi umum 2. Universitas Gunadarma


Jumat, 01 Juni 2012

Matematika Dan IAD


Apa itu Matematika?
Ketika kita mendengar kata matematika terlintas di pikiran kita pasti akan berhubunagn langsung dengan rumus ataupun kesulitan dalam berhitung. Oke sekarang saya akan sedikit tentang matematika.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam perkembangannya bilangan ini diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu lain sesuai penggunaannya. Menurut James dan James (1976), matematika diartikan sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan menurut Reys dkk. (1984), matematika diartikan sebagai analisis suatu pola dan hubungannya, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Berdasarkan pengertian-pengertian tentang matematika tersebut maka matematika dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika menggunakan simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika.
Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain :
1.Objek yang dipelajari abstrak.
Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak manusia.
2. Kebenaranya berdasarkan logika.
Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan empiris. Artinya kebenarannya tidak dapat dibuktikan melalui ekserimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya nilai √-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika ada jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner (khayal).
3. Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu.
Pemberian atau penyajian materi matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan dilakukan secara terus-menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara berulang melalui latihan-latihan soal.
4. Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.
Materi yang akan dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi sebelumnya. Contohnya ketika akan mempelajari tentang volume atau si suatu bangun ruang maka harus menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.

5. Menggunakan bahasa simbol.
Dalam matematika penyampaian materi menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami secara umum. Misalnya penjumlahan menggunakan simbol “+” sehingga tidak terjadi dualisme jawaban.
6. Diaplikasikan di bidang ilmu lain.
Materi matematika banyak digunakan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi penawaran.

Apa itu Ilmu Alamiah Dasar?
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas Ilmu Alamiah Dasar secara lebih spesisfik lagi, yaitu pembahasan mengenai Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena ia memiliki akal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya.


Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.

Apa kaitannya Ilmu Alamiah Dasar dan Matematika dengan Psikologi?

Dikarenakan Psikologi adalah ilmu terapan/turunan maka dapat dikatakan bahwa Matematika dan IAD (Ilmu Alamiah Dasar) adalah sebagai acuan terbentuknya cabang Ilmu Psikologi. Matematika digunakan dalam psikologi untuk ekspresi jumlah yang sering digunakan dalam melakukan percobaan yang berdasarkan data kuantitatif, serta Matematika berpengaruh sebagai pendamping ilmu psikologi dengan menyediakan ilmu statistika yang umum digunakan pada percobaan-percobaan psikologi.
Selain itu dapat kita ketahui ilmu psikologi mencakup berbagai macam aspek seperti biopsikologi dan psikologi faal yang berbasiskan Ilmu Pengetahuan Alam, dimana didalamnya dibahas susunan saraf dan otak manusia serta pengaruhnya kepada tindakan psikis. Selain itu didalamnya juga tercakup psikologi pendidikan, psikologi umum, dan pengembangan kreatifitas dan keberbakatan yang berbasiskan Ilmu Pengetahuan Sosial , dimana didalamnya dibahas kegiatan dan hubungan manusia serta pengaruhnya terhadap keadaan psikis seseorang. Serta didalamnya terdapat Psikologi perkembangan yang berbasis keduanya dimana dibahas proses perkembangan manusia berdasarkan nature atau faktor bawaan (gen) serta faktor nurture atau pola asuh dan reaksi lingkungan.



Dafftar Pustaka :